Awan

Aku adalah air,

yang mengikuti arus

menerjang batuan sungai untuk bermuara. 

Aku adalah angin, 

yang berembus di udara

menerbangkan debu-debu kecil yang kulalui.

Aku ingin seperti awan, 

yang bisa datang pergi, mencurahkan rasa dan menjadi dirinya

walau petir badai menghadang, awan akan bersatu paut mencurahkan semua hal tabu yang tak pernah terdengar

23.25

aku malam; yang menyelimuti bumi dalam gelap, menjagamu dalam ketidaksadaran yang kau lalui, menangkap mimpi-mimpi yang renjana. 

aku malam; yang akan kaulalui, namun tak pernah kau singgahi, serta sepiku akan membawamu pada pijar cahaya yang kau impikan.

Aku akan selalu bersamamu, walau sepiku adalah mimpi buruk bagimu.

Harapan

Di sini, di sebuah sudut kota

Di tengah keramaian namun terasa hampa

Mimpi-mimpi terperangkap

Manusia melarau diatas ilalang

Karena bergunda gulana hatinya

Bertahan di tengah kekejaman hidup

Sang bunga telah layu

Harapan terkikis kenyataan

Isak tangis di mana-mana

Iringan nyanyian mengiringi

Kegelapan semakin menguasai

Manusia lemah terombang-ambing

Membeku hingga akhir

ACATALEPSY

Di selembar kertas kosong

Kucurahkan hal yang ketaksaan

Dunia semakin tak kumengerti

Ku tersesat dalam jurang jenggala

Wahai semesta yang nirmala! 

Akankah kumengerti tentang kau? 

Konon, 

Semakin memahami sesuatu kita akan semakin tahu

Tetapi, mengapa kuterjebak dalam delusimu? 

Apakah hidup yang kujalani adalah panggung sandiwaramu?