Selasa, 16 September 2025

Pulang

dalam dekapmu
aku pulang
dunia seolah kembali pada genggamanku

dalam tatapmu
aku pulang
membawa rasa yang tak terucap

dalam diammu
aku pulang
kembali pada pangkuanmu

sejauh apapun dunia kutempuh
aku akan pulang padamu
entah detik ini
hari esok
atau suatu hari nanti

aku pasti pulang

karenamu
adalah tempatku pulang

Selasa, 12 Agustus 2025

kau selalu berkata, "Jangan menyesal jika aku sudah pergi."

lantas,
bagaimana jika besok aku pergi untuk selamanya?

bagaimana jika besok yang kau dengar kabar kematianku?

bagaimana jika besok yang kau temui hanya ragaku?

dan bagaimana jika besok aku benar-benar sudah menyerah tentang hidupku?

bagaimana?

kau selalu berandai-andai tentang kematianmu
sampai kau lupa
bahwasannya, semua yang di dunia akan pergi
sampai kau lupa
bahwasannya, hidup akan berakhir

dan kau tidak menyadari
aku selalu berpikir untuk mengakhiri

keinginanku untuk pergi selamanya lebih besar dibanding andai-andai kematianmu itu



Selasa, 29 Juli 2025

Benang Tak Kasat Mata

Di bawah gemerlap lampu pesta
Sepasang manusia menari berpadu dengan irama
Melangkah ke kanan, ke kiri, secara perlahan
Dalam diam saling menatap
Mengagumi
Seolah dunia hanya ada mereka 
Semesta merestui mereka untuk bersama

Dalam gemerlap kebahagiaan yang terpancar
Ada luka yang tertanam pada diri seseorang
Ia berdiri di sudut ruang mengamati
Tersimpan kisah-kisah tak terungkap
Hatinya menangis
Sebab kekasihnya menari dengan orang lain

Tatapan mereka saling bertemu
Satu mengisyaratkan kesedihan
Dan yang satu menatap dengan penuh permohonan maaf

Mereka adalah sepasang kekasih
Yang saling mencintai
Walaupun semesta yang tak merestui
Tak peduli seberapa sakitnya
Baik di kehidupan sebelumnya, saat ini, maupun kehidupan selanjutnya
Mereka akan tetap saling mencintai


"Aku selalu mencintaimu."
"Tapi kita tidak dapat bersama. Kamu lebih baik bersama dengannya."
"Jika di kehidupan ini tidak bisa bersama, aku akan meminta pada Tuhan, agar aku terlahir kembali di ruang waktumu."
"..."






Minggu, 27 Juli 2025

Selarik kertas tak dapat tergapai,
terbang terbawa arus angin barat yang menerjang

Hilir hijau bersemayam dalam benak,
menyejukkan hati yang penuh risau

Dalam pelik yang kita lalui
dan benang kasat mata yang memenjarakan tubuh

Aku bersuara
"Kau manusia biadab! Matamu menggelora membunuh masa depan banyak wanita."


By Adorasi Matrik
Dibuat pada tahun 2022
di antara ribuan langkah kumelangkah
kehampaan yang kudapat
aku terlarut dalam ambisi yang tak berujung
melangkah tanpa arah
tanpa tujuan

kumencoba berpaling
berlari di antara ribuan bunga bermekaran
tersesat yang kudapati

luasnya samudera
kuberjalan di atasnya
melangkah perlahan-lahan
kumenemukan titik terang

terlarut dalam dunia
pada akhirnya aku tenggelam
basah
tak tertolong

untukmu wahai diri
kuatkanlah dirimu
karna ketika denyut nadi terhenti
semua langkah yang kau lakukan akan tak berarti
harapan akan pupus seiring denyut nadi terhenti



By Adorasi Matrik
Dibuat tahun 2022

Pulang

dalam dekapmu aku pulang dunia seolah kembali pada genggamanku dalam tatapmu aku pulang membawa rasa yang tak terucap dalam diammu aku pulan...