Selasa, 29 Juli 2025

Benang Tak Kasat Mata

Di bawah gemerlap lampu pesta
Sepasang manusia menari berpadu dengan irama
Melangkah ke kanan, ke kiri, secara perlahan
Dalam diam saling menatap
Mengagumi
Seolah dunia hanya ada mereka 
Semesta merestui mereka untuk bersama

Dalam gemerlap kebahagiaan yang terpancar
Ada luka yang tertanam pada diri seseorang
Ia berdiri di sudut ruang mengamati
Tersimpan kisah-kisah tak terungkap
Hatinya menangis
Sebab kekasihnya menari dengan orang lain

Tatapan mereka saling bertemu
Satu mengisyaratkan kesedihan
Dan yang satu menatap dengan penuh permohonan maaf

Mereka adalah sepasang kekasih
Yang saling mencintai
Walaupun semesta yang tak merestui
Tak peduli seberapa sakitnya
Baik di kehidupan sebelumnya, saat ini, maupun kehidupan selanjutnya
Mereka akan tetap saling mencintai


"Aku selalu mencintaimu."
"Tapi kita tidak dapat bersama. Kamu lebih baik bersama dengannya."
"Jika di kehidupan ini tidak bisa bersama, aku akan meminta pada Tuhan, agar aku terlahir kembali di ruang waktumu."
"..."






Minggu, 27 Juli 2025

Selarik kertas tak dapat tergapai,
terbang terbawa arus angin barat yang menerjang

Hilir hijau bersemayam dalam benak,
menyejukkan hati yang penuh risau

Dalam pelik yang kita lalui
dan benang kasat mata yang memenjarakan tubuh

Aku bersuara
"Kau manusia biadab! Matamu menggelora membunuh masa depan banyak wanita."


By Adorasi Matrik
Dibuat pada tahun 2022
di antara ribuan langkah kumelangkah
kehampaan yang kudapat
aku terlarut dalam ambisi yang tak berujung
melangkah tanpa arah
tanpa tujuan

kumencoba berpaling
berlari di antara ribuan bunga bermekaran
tersesat yang kudapati

luasnya samudera
kuberjalan di atasnya
melangkah perlahan-lahan
kumenemukan titik terang

terlarut dalam dunia
pada akhirnya aku tenggelam
basah
tak tertolong

untukmu wahai diri
kuatkanlah dirimu
karna ketika denyut nadi terhenti
semua langkah yang kau lakukan akan tak berarti
harapan akan pupus seiring denyut nadi terhenti



By Adorasi Matrik
Dibuat tahun 2022

Jumat, 25 Juli 2025

1950 : Menanti Dirimu Kembali

tiga puluh tahun sudah terlewati
di rumah yang sama
aku masih di sini menunggumu
mendekap setiap jejak kenang yang kau tinggalkan untukku
setiap sudut rumah tak ada yang kuubah
semuanya tetap sama, ketika kau masih ada di sini
hanya dirimu yang tak berada di sisiku

setiap detik yang kujalani
terasa berat dan tanpa arah
tak ada lagi yang menyambutku saat pulang
binar matamu yang bercahaya kini tak dapat kulihat lagi
rangkaian bunga yang biasa kubuat terasa tak berarti

tiga puluh tahun sudah terlewati
aku berpelana ke banyak tempat
untuk mencari tahu agar dirimu bisa kembali padaku
membaca puluhan buku tentang ruang waktu
namun yang kudapati hanyalah kemustahilan

kini diriku sudah menua
dan waktu mulai menghapus segala kenangan tentang kita
menulikan telinga dan memperdaya diriku
aku bukan lagi seseorang yang hebat
hanya manusia tua ringkih yang menunggu kekasihnya kembali

waktuku di dunia ini sudah habis
tak bisa lagi menunggumu kembali

jika kau membaca tulisannya ini
berarti aku sudah berada dalam pemakamanku

kutunggu dirimu di kehidupan selanjutnya
dan tetaplah menjadi kekasihku

Aku akan terus mencintaimu, baik di kehidupan saat ini maupun di kehidupan selanjutnya

Selasa, 22 Juli 2025

2022 : The Day

Ragaku perlahan menjadi bayang
Menunggu hari di mana aku pergi
Untuk selamanya
Tak peduli seberapa sakitnya
Aku harus meninggalkanmu

Sampai hari itu tiba,
Aku benar-benar pergi darimu
Waktu membawaku kembali kepada ruang asalku
Meninggalkanmu dengan pelik yang tak berkesudahan

Mengapa ruangku dan ruangmu bisa bersatu, jika kita tidak dapat bersama?
Mengapa waktu membawaku padamu?


Meski waktu akan menghapus segalanya
Aku akan terus melintasi waktu untuk mencarimu diantara jutaan manusia yang terlahir ke dunia
Baik di kehidupan selanjutnya maupun di ruang waktu yang berbeda
Aku akan terus menanti hari di mana aku bertemu denganmu kembali
Walaupun waktu tak selalu berpihak 


Aku menunggu hari di mana kamu terlahir kembali




By Adorasi Matrik
Bagian dari puisi "1920: Perihal Waktu"
Aku melintasi waktu untuk bertemu denganmu

Kamis, 10 Juli 2025

malam itu
kala kutatap matamu
aku tak menemukanmu didalamnya
hanya ada kehampaan dan pelik

sudah berapa lama aku mengenalmu?
seumur hidupku

tapi malam itu
aku tak mengenal tatapanmu
seolah ragamu tak berjiwa
ke manakah jiwamu pergi?

entah berapa banyak rasa tak terucap darimu
berapa banyak jalan yang telah kau lalui
tolong, teruslah bertahan
sekali lagi, aku meminta tolong padamu
teruslah bertahan
bertahan untuk hidupmu


Selasa, 08 Juli 2025

Eugenia

Eugenia
Isak tangisku tak dapat di bendung saat aku membaca kisahmu yang pelik
Lembar demi lembar kubaca,
semakin kutahu, bahwa kau adalah perempuan hebat yang diciptakan oleh Tuhan

Eugenia
Dalam tetes darah penghabisanmu,
ada doa yang bersemayam dalam benakmu.
Bahwa atas apa yang terjadi,
kau akan menjadi kaca istimewa bagi dirimu.

Eugenia
Teruslah hidup
Detak perjuanganmu tak akan pernah sia-sia
Melihatmu seolah kuberkaca pada diri
Bahwa kita
Ialah korban atas kekejian manusia biadab yang tak bertanggung jawab




By Adorasi Matrik
Ditulis 8 Oktober 2022
Seandainya waktu bisa diputar kembali, agar kisah ini tak pernah ada.

Pulang

dalam dekapmu aku pulang dunia seolah kembali pada genggamanku dalam tatapmu aku pulang membawa rasa yang tak terucap dalam diammu aku pulan...